1. Dasar- dasar Pneumatik
Pneumatik adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara (compressed air) untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational). Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan, tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidraulik yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah baha fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidraulik tidaklah jauh beda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompressi (compressible fluid).
Pneumatik adalah suatu filsafat (science) yang menggunakan tekanan udara (compressed air) untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya lurus (linear) atau memutar (rotational). Tenaga fluida adalah istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak. Berdasarkan fluida yang digunakan, tenaga fluida dibagi menjadi pneumatik, yang menggunakan udara, serta hidraulik yang menggunakan cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah baha fluida mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Dalam sistem pneumatik, aktuator berupa batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakan piston pneumatik, baik maju atau mundur. Pada dasarnya sistem pneumatik dan hidraulik tidaklah jauh beda. Pembeda utama keduanya adalah sifat dari fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida yang tidak dapat ditekan (incompressible fluid) sedangkan udara adalah fluida yang dapat terkompressi (compressible fluid).
Gambar 1.1 Prinsip kerja pneumatic, gerakan disebabkan oleh
adanya tekanan udara
Udara sebagai fluida kerja pada sistem pneumatik memiliki karakteristik khusus, antara lain :
1.Jumlahnya tak terbatas
2 Mencari tekanan yang lebih rendah
3 Dapat dimampatkan
4. Memberi tekanan yang sama rata ke segala arah
5. Tidak mempunyai bentuk (menyesuaikandengan tempatnya)
6. Mengandung kadar air
Pada sistem pneumatik terdapat beberapa komponen utama, yaitu
- Sistem pembangkitan udara terkompresi yang mencakup kompresor, cooler, dryer,tanki penyimpan
- Unit pengolah udara berupa filter, regulator tekanan, dan lubrifier (pemercik oli) yanglebih dikenal sebagai Air Service Unit
- Katup sebagai pengatur arah, tekanan, dan aliran fluida
- Aktuator yang mengkonversikan energi fluida menjadi energi mekanik
- Sistem perpipaan
- Sensor dan transduser
- Sistem kendali dan display
Gambar 1.2 menunjukan suatu sistem pneumatic yang disederhanakan.
Pneumatik menggunakan hukum-hukum aerodinamika, yang
menentukan keadaan keseimbangan gas dan uap (khususnya udara atmosfir) dengan
adanya gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori aliran (aerodinamika). Pneumatik
dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri merupakan ilmu pengetahuan
dari semua proses mekanik dimana udara memindahkan suatu gaya atau gerakan.
Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi
proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam
pengertian yang lebih sempit lagi adalah teknik udara mampat.
Gambar 1.3 Rangkaian Pneumatic
1. Sistem Tekanan Tinggi
Untuk sistem
tekanan tinggi, udara biaasanya disimpan dalam tabung metal (Air Storage
Cylinder) pada range tekanan dari 1000 – 3000 Psi, tergantung pada keadaan
sistem. Tapi dari tabung ini mempunyai 2
klep, yang mana satu digunakan sebagai klep pengisian, dasar operasi kompressor
dapat dihubungkan pada klep ini untuk penambahan udara kedalam tabung. Klep
lainya sebagai klep pengontrol. Klep ini dapat sebagai klep penutup dan juga
menjaga terperangkapnya udara dalam tabung selama sistem dioperasikan.
2. Sistem Tekanan Sedang.
Sistem Pneumatik tekanan sedang mempunyai range tekanan antara 100 ± 150 Psi, biasanya
tidak menggunakan tabung udara. Sistem ini umumnya mengambil udara terkompresi langsung dari motor kompresor
3. Sistem Tekanan Rendah.
Tekanan udara rendah didapatkan dari pompa udara tipe Vane. Demikian pompa udara
mengeluarkan tekanan udara secara kontinu dengan tekanan sebesar 1 ±10 Psi. ke sistem
Pneumatik.
2. Contoh Aplikasi pneumatik pada industri & Perhitunganya
Bar lifter pada Peleburan Tembaga
Fungsi utama dari bar lifter adalah mengangkat castbar
yang harus dipotong di karenakan ada trouble. Pada peleburan tembaga, ketika
trouble mesin tidak dapat di hentikan dikarenakan untuk memanaskan dapur
sangatlah lama butuh waktu 20 jam, oleh karena itu proses peleburan dan casting
harus terus berlangsung.
Skema Pneumatic
D (dia silinder pneumatik) : 120 mm
d (dia rod pneumatik) : 50 mm
Pressure : 4.6 bar = 4.7 kgf/cm2
Langkah : 600 mm
a. Langkah maju
F = D2
P
F = 1202 . 3.14. 4.6 / 40
F = 5200 Newtons
b. Langkah mundur
F = (D2-d2)
P
F = (1202 – 502)
. 3,14 . 4.6 /40
F = 4297 Newtons
W = A . P
W = (D2
) . P
W = (122cm .
0.785) . 4.7kgf/cm2
W = 532 kgs