'cookieOptions = {...};' "semua bukan hanya kebetulan belaka"

Rabu, 22 Juni 2011

Fenomena di sekitar kita Menurut saya

Didalam harian surat kabar atau pewarta pewarta media kebanyakan menyadiakan kolom khusus untuk berkomentar bagi para membaca dan tak sengaja saya selalu memperhatikan dan membaca komentar komentar mereka yang tentunya ber aneka ragan menyiratkan pendapatnya masing2.Entah mengapa saya selalu tertarik dengan hal ini,belum lagi mereka kadang menanggapi semua dengan pendapat yang lucu konyol bahkan sangat pedas

Seperti yang kita ketahui korupsi adalah musuh dan seperti lingkup setan dalam Negara kita ini bahkan kalo menurut saya wajah koruptor di Negara kita itu seperti banyangan awan diangkasa kadang nyata dan begitu susah terjangkau tangan manusia dan hal ini juga tidak pernah luput dari perhatian para komentator tadi dan sangat tersirat bahwa hal ini begitu memuakan mereka dan mungkin kita semua,tapi sadarkah jika budaya korup itu dari kebiasaan kita yang mudah menyerah berusaha untuk mendapatkan kemampuan dan skill disiplin ilmu yang kita anut?Ketika kita mau daftar ke perusahaan swasta sajalah misalnya harus ada yang bawalah,harus kenal ini lah apa lagi kl dah namanya istansi pemerintah,,Yang sangat mneyedihkan la ketika .Hampir setiap aku brangkat kekampus dan berada diarea kampus banyak para pengamen yang meminta sumbangan sekedar buat makan padahal tubuh mereka yang mereka pasang tattoo itu amat sehat dan kuat buat bekerja Ok..lah kl alasanya lapangan kerja sempit dan persaingat tinggi tp lha mereka itu lbih senang bermain gitar dari pada belajar ilmu pangrtahuan,pengaruh berita tentang si bencong Udin yang sukses gara2 nyanyi huek,atau norman polisi pekok yang mudah terkenal karena sok artis makin member inspirasi pada generasi untuk ber buat gila dari pada menuntut ilmu pengetahuan yang seakan tidak ber daya jual di negeri kita ini

Lengkap sudah generasi mellow negeri ini tidak ada daya saing dan menyedihkan lagi fenomena seperti ini justru terjadi di level masyarakat menengah kebawah Yang kaya semakin pintar dan makin kaya dan mudah membodohi yang tidak bermodal,

Sementara ketika kita menonton acara televisi batapa banyak kasus yang menyangkut sejumlah petinggi partai dan pejabat yang dalam waktu yang singkat begitu booming dan mengundang banyak pakar untuk membahasnya tapi yang aneh kemudian menguap hilang tanpa bekas,tertutup kasus berikutnya seperti siklus yang melingkar2 ,mungkin saja setan juga kalah hebat dalam meninggalkan jejak,sebuah keuntungan media untuk mengundang pemirsanya yang mungkin sengaja di aktingkan demikian

Wakil rakyat kita juga sangat mahir beracting sesuai latar belakangnya yang pelawak,penyanyi,dan tenaga hiburan lainya ,begitu terseret kasus langsung nalurinya bicara dan mendadak sakit,ada lagi cerita lucu ketika sidang malah nonton video mesum,tertidur,terima telepon atau pun mangkir jalan jaln ke luar negeri dengan dalih studi kasus namun ketika di Tanya alamat email resmi saja tidak tahu…..wow

Saya bukan siapa2 hanya lelaki yang kebingungan dan sibuk mencari masa depan yang lebih baik,mungkin tak berhak membicarakan masalah sedemikian komplek dan besar ini,dalam hal ini saya Cuma menulis apa yang saya lihat,entah opini atau fakta tapi di benak saya begitulah realita disekitar kita

Dan yang lebih memprihatinkan lagi moral masyarakat kita semakin merosot,pembunuhan sadis sepeti bukan hal aneh.Saya masih inget sekali ketika Masa SD mendengar ada berita mutilasi yang notebene pelakunya pengidap penyakit jiwa begitu ngeri sebab hal tersebut jarang sekali ada di berita entah tidak di ekspos ataukah memang tidak ada,Namun sekarang hampir tiap minggu kita di cekoki dengan kengerian yang mungkin bagi orang yang ber moral bejat malah bersifat Inspiratif.Video porno dengan pelaku anak Negeri pun begitu gampang di dapat, yang secara tidak lansung meindikasikan free sex memang sudah jadi hal yang wajar bagi mereka,Saya juga masih inget dalam hal ini saat SMK saja masih sangat sulit mengakses hal2 tabu tersebut,Sungguh generasi muda kita diambang keterpurukan moralitas,mereka juga sangat konsumtif,masih sangat kental dalam benak saya ketika anak tetangga saya tidak mau sekolah kalau tidak di belikan sepeda motor,blm lagi merokok budaya chating, facebook yang hanya dimanfaatkan untuk hura2 dan menghabiskan waktu senggang.Mereka cenderung menelan mentah-mentah apa yang berasal dari barat

Konsumsitas masyarakat juga sangat tinggi sekarang bukan hal yang aneh jika ada orang yang rela kerja mati2an siang malam hanya untuk bisa kredit kendaraan bermotor,barang elektronik,dan barang lain yang mareka anggap merupakan nilai prestisius yang membuat masyarakat kita makin matre segala sesuatu selalu saja di nilai dengan uang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar